Menakar Kekuatan TNI AU Pasca Kontrak Pembelian Rafale

Vol. II / - Maret 2022


• Wilayah udara merupakan salah satu pertahanan terpenting dalam pertahanan militer. Setiap peperangan modern selalu menjadikan serangan udara sebagai pembuka perang. • Sejak Indonesia merdeka, kekuatan TNI AU secara rill relatif masih kecil dibandingkan negara tetangga seperti Singapura. • Rata-rata satu unit alutsista tempur udara Indonesia hanya digunakan untuk menjaga wilayah batas udara horizontal seluas 11.834 km2. Bandingkan dengan Singapura yang hanya 2,98 km2. • Alutsista tempur utama udara Indonesia hanya sebanyak 79 unit atau 17,13% dari total alutsista TNI AU. Bandingkan dengan Singapura mencapai 48,36% atau 118 dari 244 unit. • Pembelian jet tempur Rafale meningkatkan jumlah alutsista TNI AU dari 461 unit menjadi 503 unit. Dimana berdampak pada naiknya jumlah alutsista tempur utama udara dari 17.13% menjadi 24.05%. TNI AU menjadi lebih presisi di level ASEAN.

Penggunaan Skema KPBU dalam Transformasi Digital di Kementerian ATR/BPN

Vol. II / - Maret 2022


• KPBU adalah skema penyediaan infrastruktur publik yang melibatkan peran pihak swasta. • Kementerian ATR/BPN saat ini tengah mengembangkan skema Kerja Sama Pemerintah dengan KPBU sebagai alternatif pembiayaan dalam pembangunan infrastruktur untuk dapat menuju transformasi digital. • Skema KPBU dipilih oleh Kementerian ATR/BPN dikarenakan keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia di Kementerian ATR/BPN. • Di samping adanya manfaat dari dilaksanakannya skema KPBU, Pemerintah juga menghadapi beberapa tantangan dalam pelaksanaannya. Seperti risiko kebocoran data, risiko fiskal, dan risiko infrastruktur. • Pemerintah perlu memperhatikan beberapa hal untuk meminimalisir adanya risiko yang ditimbulkan dari pelaksanaan skema KPBU.

Perkembangan Terorisme Dan Anggaran Penanganan Terorisme Di Indonesia

Vol. II / - Maret 2022


• Menurut Global Terrorism Index, Indonesia termasuk ke dalam kategori tinggi. Pada 2019, Indonesia menempati urutan ke-35 dari 135 negara dengan indeks 4,6. • Selama pandemi Covid-19 berlangsung, terdapat kenaikan 101% transaksi keuangan mencurigakan. • Berdasarkan Nota Keuangan APBN 2022, perkembangan belanja penanganan terorisme fluktuatif. • Secara global, kematian akibat terorisme turun untuk tahun kelima berturut-turut pada 2019 menjadi 13.826 kematian, atau turun sebesar 15% dari tahun sebelumnya atau 59% dari puncaknya pada tahun 2014. • Pada 2021 terdapat dua program sinergitas BNPT bersama K/L lain yang tidak relevan dengan penanganan terorisme. • Pada 2022, terdapat program BNPT ditujukan hanya di lima wilayah padahal di era modern saat ini penyebaran doktrin menggunakan teknologi internet tidak mengenal batas wilayah.

Bagikan Analisis Tematik Apbn Ini

Analisis Tematik Apbn Terkait

Vol. IX - Maret 2025
Tinjauan atas Pelaksanaan Core Tax Administration ...

Core Tax Administration System (CTAS) merupakan ba...

Vol. X - Juli 2025
Evaluasi Pelaksanaan Reklamasi Pascatambang

Kebijakan reklamasi tambang di Indonesia bertujuan...

Vol. X - Juni 2025
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Harga Minyak Bumi

Harga minyak bumi global dipengaruhi oleh kombinas...

Vol. X - April 2025
Tinjauan atas Kebijakan Tarif Resiprokal Amerika S...

Kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat yang di...

Vol. X - September 2025
Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Harga Gas Bumi Tert...

Kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) yang ditu...

Vol. IX - Maret 2025
Menakar Dampak Efisiensi Anggaran terhadap Perekon...

Kebijakan efisiensi anggaran tahun 2025 melalui In...

support_agent
phone
mail_outline
assignment