PENERAPAN KERJA SAMA LOCAL CURRENCY SETTLEMENT DALAM MENJAGA STABILITAS NILAI TUKAR RUPIAH

Vol. I / - September 2021


• Bank Indonesia terus mengupayakan penggunaan mata uang lokal yang lebih luas dalam penyelesaian transaksi bilateral/LCS dengan negara mitra dagang. Dengan begitu, maka dapat mengurangi ketergantungan penggunaan mata uang tertentu di pasar keuangan domestik, sehingga dapat mengurangi risiko kerentanan eksternal terhadap nilai tukar rupiah. • Kerjasama LCS dengan 3 negara mitra dagang, yaitu Malaysia, Thailand, dan Jepang menunjukkan tren peningkatan positif per tahunnya dan telah mencapai USD1,2 miliar per Juli 2021 dengan rata- rata USD177 juta/bulan. • Kesepakatan LCS masih menghadapi sejumlah kendala dan tantangan. Manfaat stabilisasi nilai tukar masih belum cukup signifikan disebabkan masih terbatas di 4 negara, dimana sebagian besar ekspotir masih menggunakan barang impor dari negara lain yang masih membutuhkan dolar AS. • Selain itu, penggunaan mata uang rupiah berisiko memiliki daya tarik lebih kecil karena ekspor Indonesia sampai tahun 2020 masih didominasi oleh komoditas (69 persen) dibandingkan dengan produk manufaktur (31 persen). • Perlu penguatan LCS bersama negara mitra agar cakupan transaksi lebih luas dan peningkatan ekspor produk manufaktur agar Indonesia memiliki peran besar dalam perdagangan dunia

UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI BAJA NASIONAL MELALUI KEBIJAKAN PENGETATAN IMPOR

Vol. I / - September 2021


• DPR RI baru-baru ini mengusulkan kepada pemerintah untuk lebih melindungi dan memperkuat industri baja nasional melalui kebijakan pengetatan impor, yang bertujuan agar industri dalam negeri dapat meningkatkan kinerjanya. • Industri baja dalam negeri cenderung menyambut optimis penerapan kebijakan ini, namun terdapat beberapa masalah yang perlu menjadi perhatian pemerintah. Pertama, kekhawatiran industri hilir dalam mendapat produk baja yang lebih murah dan dengan kualitas yang lebih baik. Kedua, produksi baja dalam negeri hingga saat ini belum mampu untuk memenuhi konsumsi dalam negeri. • Dengan demikian, pemerintah perlu lebih aktif dalam menginisiasi trade remedies, untuk menciptakan iklim industri agar berada di level playing field yang sama. Kedua, mendorong tingkat utilisasi ke level optimal dalam memenuhi permintaan dalam negeri.

Bagikan Analisis Tematik Apbn Ini

Analisis Tematik Apbn Terkait

Vol. IX - Maret 2025
Tinjauan atas Pelaksanaan Core Tax Administration ...

Core Tax Administration System (CTAS) merupakan ba...

Vol. X - Juli 2025
Evaluasi Pelaksanaan Reklamasi Pascatambang

Kebijakan reklamasi tambang di Indonesia bertujuan...

Vol. X - Juni 2025
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Harga Minyak Bumi

Harga minyak bumi global dipengaruhi oleh kombinas...

Vol. X - April 2025
Tinjauan atas Kebijakan Tarif Resiprokal Amerika S...

Kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat yang di...

Vol. X - September 2025
Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Harga Gas Bumi Tert...

Kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) yang ditu...

Vol. IX - Maret 2025
Menakar Dampak Efisiensi Anggaran terhadap Perekon...

Kebijakan efisiensi anggaran tahun 2025 melalui In...

support_agent
phone
mail_outline
assignment