PENYEBAB KETERGANTUNGAN INDONESIA TERHADAP IMPOR KEDELAI

Vol. II / - Maret 2022


• Sebesar 80 persen kedelai Indonesia berasal dari impor setiap tahunnya. • Neraca perdagangan kedelai selalu defisit, rata-rata impor Indonesia mencapai 2 juta-2,5 juta ton per tahun. • Indonesia dalam lima tahun terakhir hanya mampu mencukupi kebutuhan kedelai dari produksi sendiri sebesar 9,15% dari total kebutuhan. • Laju pertumbuhan produksi dalam negeri lima tahun terakhir cenderung menurun 15,54% per tahun. • Ketergantungan Indonesia terhadap impor disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: ➢ Produktivitas kedelai lokal rendah ➢ Teknologi yang diadopsi petani lokal masih tradisional ➢ Preferensi pelaku usaha memiliki kebutuhan yang berbeda ➢ Kualitas kedelai lokal rendah ➢ Harga kedelai petani tidak dapat bersaing dengan impor

MENGUATKAN JALAN PRODUKSI PERKEBUNAN KOPI MELALUI PISEW DAN DANA DESA

Vol. II / - Maret 2022


• Komoditas kopi merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia. Namun saat ini, produksi dan produktivitasnya relatif lambat sehingga menekan kinerja ekspor di pasar perdagangan kopi dunia. • Salah satu penyebabnya adalah jalan produksi yang tidak memadai. Guna mengatasi hal tersebut, maka terdapat beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah dan mendapat atensi Komisi V DPR RI. Antara lain: a) Program infrastruktur kerakyatan melalui Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) yang merupakan program KemenPUPR juga harus diarahkan dan diprioritaskan kepada pembangunan jalan produksi perkebunan kopi di wilayah-wilayah sentra utama kopi nasional. b) KemendesPDTT perlu mengawasi, mendorong dan memastikan penggunaan dana desa juga diperuntukan untuk membangun jalan usaha tani perkebunan kopi bagi desa yang merupakan sentra kopi. c) Mendorong kolaborasi dan koordinasi yang kuat antara KemenPUPR dan KemendesPDTT dengan Kementan dan KLHK.

PENTINGNYA FACTORY SHARING GUNA MENINGKATKAN EKSPOR KOMODITAS KOPI INDONESIA

Vol. II / - Maret 2022


Data dari ICO per tahun 2020, Indonesia menduduki posisi ke-4 sebagai negara penghasil kopi terbesar di dunia. Namun, menurut Anton Apriyantono, Ketua Umum Dekopi, ekspor kopi cukup menurun. Sedangkan permintaan dalam negeri terus meningkat. Sehingga kondisi ini mendorong petani kopi untuk meningkatkan produksi. Untuk itu pemerintah perlu melakukan langkah sebagai berikut: Pertama, membangun factory sharing di sentra-sentra produksi utama komoditas kopi Indonesia; Kedua, melakukan penguatan PLUT baik itu milik Kementerian Koperasi maupun pemda guna mengatasi permasalahan yang dihadapi para petani maupun pelaku UMKM kopi; Ketiga, memperkuat pendampingan pengurusan aspek perizinan berusaha, perizinan eskpor, sertifikasi, permodalan kepada lembaga pembiayaan formal, dan perpajakan, tata kelola pembukuan atau keuangan, produksi, promosi dan pemanfaatan teknologi dalam pemasaran.

TANTANGAN PENURUNAN EMISI KARBON

Vol. II / - Maret 2022


Transisi energi merupakan salah satu isu krusial yang diusung dalam presidensi G20 Indonesia. Di tahun 2060 atau lebih capat, Indonesia telah ditargetkan akan mencapai karbon netral. Tantangan yang dihadapi dalam menurunkan emisi karbon: pembangunan rendah karbon membutuhkan biaya yang besar, pajak karbon yang berdampak terhadap perekonomian perlu menjadi perhatian yang serius untuk itu pajak karbon jangan sampai berdampak dan menahan pemulihan ekonomi nasional khususnya terhadap sektor menengah dan kecil, pertumbuhan jumlah kendaraan di sektor transportasi sangat tinggi namun tidak diimbangi konsumsi BBM ke arah RON yang lebih tinggi, masih terbatasnya kemampuan jaringan untuk menyerap listrik dari pembangkit EBT, kurangnya ketersediaan teknologi yang ramah lingkungan. Adapun alternatif kebijakan sebagai berikut: pemerintah perlu menggandeng sektor swasta yang berkomitmen untuk pertumbuhan hijau mengatasi kendala besarnya biaya dalam pembangunan rendah karbon, penerapan pajak karbon harus memperhatikan masyarakat kecil, mempercepat rencana switch, pemerintah perlu melakukan pengembangan interkoneksi transmisi dan jaringan listrik pintar, mengkombinasi teknologi elektrifikasi dengan pemanfaatan EBT.

Bagikan Analisis Tematik Apbn Ini

Analisis Tematik Apbn Terkait

Vol. IX - Maret 2025
Tinjauan atas Pelaksanaan Core Tax Administration ...

Core Tax Administration System (CTAS) merupakan ba...

Vol. X - Juli 2025
Evaluasi Pelaksanaan Reklamasi Pascatambang

Kebijakan reklamasi tambang di Indonesia bertujuan...

Vol. X - Juni 2025
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Harga Minyak Bumi

Harga minyak bumi global dipengaruhi oleh kombinas...

Vol. X - April 2025
Tinjauan atas Kebijakan Tarif Resiprokal Amerika S...

Kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat yang di...

Vol. X - September 2025
Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Harga Gas Bumi Tert...

Kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) yang ditu...

Vol. IX - Maret 2025
Menakar Dampak Efisiensi Anggaran terhadap Perekon...

Kebijakan efisiensi anggaran tahun 2025 melalui In...

support_agent
phone
mail_outline
assignment