Juni - 2023


Melihat Kualitas Guru Di Tengah Learning Loss Akibat Pandemi Covid-19~Pandemi Covid-19 memberikan pengaruh di berbagai aspek salah satunya, yaitu dimulai dari penutupan sekolah yang mengakibatkan pembelajaran harus daring. Selepas pandemi usai masih menyisakan pekerjaan rumah bagi pemerintah, k/l terkait, serta guru dan tenaga pendidik yaitu penanganan dalam menangani learning loss yang terjadi pada murid. Guru dan tenaga kependidikan (GTK) adalah ujung tombak pelaksana pendidikan untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) unggulan. Pemerintah juga sudah berupaya memberikan peningkatan pada dukungan anggaran. Namun ternyata Indonesia masih menghadapi berbagai permasalahan diantaranya guru dan tenaga kependidikan profesional masih rendah, kualitas guru masih di bawah standar, dan pemerataan guru masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah.~~Arjun Rizky Mahendra N~16|Meninjau Pagu Indikatif Badan Nasional Pencarian Dan Pertolongan (Basarnas) Tahun 2024~Pagu indikatif Badan Nasional Pencarian Dan Pertolongan (Basarnas) tahun 2024 dialokasikan sebesar Rp2.085,10 miliar yang terdiri Program Dukungan Manajemen sebesar Rp880,69 miliar dan Program Pencarian dan Pertolongan pada Kecelakaan dan Bencana sebesar Rp1.204,41 miliar. Berdasarkan realisasi indikator kinerja sasaran strategis Basarnas sampai tahun 2021, terdapat 2 indikator kinerja sasaran dengan gap ke target tahun 2024 di atas 10 persen yaitu tingkat pemenuhan kebutuhan sumber daya pencarian dan pertolongan; dan persentase keberhasilan evakuasi korban pada pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan. Beberapa hal yang menjadi atensi terkait pagu indikatif Basarnas tahun 2024 yaitu keterbatasan anggaran; kurangnya sumber daya manusia (SDM) pencarian dan pertolongan; ketersediaan sarana prasarana pencarian dan pertolongan yang belum optimal; perlunya peningkatan koordinasi dengan stakeholder lain.~~EMILLIA OCTAVIA, ST.,M.Ak~16|Meninjau Upaya Pemerintah Dalam Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Nol Persen Tahun 2024~Indonesia dinilai memiliki potensi cukup baik dalam pengentasan kemiskinan ekstrem yang sejalan dengan tujuan Suistanable Development Goals (SDGs). Hal tersebut terlihat dari keberhasilan pemerintah menekan kemiskinan ekstrem, dimana tahun 2021 tingkat kemiskinan ekstrem secara nasional 2,4 persen kemudian turun menjadi 2,04% per Maret 2022. Pengentasan kemiskinan ekstrem masih membutuhkan ekstra effort dan extraordinary dalam pelaksanaan programnya. Pengentasan kemiskinan ekstrem masih perlu memastikan sumber daya yang dimiliki dikelola dengan efektif serta masih membutuhkan konvergensi dan komplementari program di setiap kementerian/lembaga agar sejumlah program pelaksanaan pengentasan kemiskinan ekstrem 0 dapat terintegrasi secara bersama-sama sebagai intervensi dalam menyasar penerima manfaat~~HIKMATUL FITRI, SE.,M.Sc~16

Bagikan Buletin APBN Ini

Buletin APBN Terkait

Juni - 2023

Melihat Kualitas Guru Di Tengah Learning Loss Akib...

support_agent
phone
mail_outline
chat