Kendala Implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)~Dalam penyelenggaraan pemerintahan, SPBE memiliki peran penting guna mewujudkan
birokrasi pemerintahan yang terpadu dan berkinerja tinggi, meningkatkan kualitas pelayanan publik,
serta mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efisien efektif, transparan, dan akuntabel.
Namun pada prakteknya, implementasi SPBE masih belum optimal serta diliputi sejumlah kendala,
seperti kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM) masih terbatas, infrastruktur yang
belum memadai, data center yang belum terstandar, serta lemahnya dukungan regulasi. Untuk
itu, perlunya pengembangan kapasitas kemampuan SDM, percepatan pemerataan pembangunan
infrastruktur, sinergi dan kolaborasi penggunaan data center yang berstandar internasional,
percepatan pengaturan regulasi, serta penguatan koordinasi antar-stakeholder terkait guna
mewujudkan digitalisasi di sektor pemerintahan (SPBE) yang lebih optimal.~~Ade Nurul Aida, S.E., M.E.~4|Potret Perguruan Tinggi di Indonesia Saat Ini~Pemerintah berkomitmen untuk mengembangkan kualitas perguruan tinggi di Indonesia. Salah
satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengalokasikan Dana Abadi Perguruan Tinggi untuk
pertama kalinya pada tahun 2020 dengan anggaran sebesar Rp3 triliun. Efektivitas penggunaan Dana
Abadi Perguruan Tinggi sangat ditentukan oleh kemampuan pemerintah dalam memetakan kondisi
perguruan tinggi. Saat ini, masih terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian pemerintah
terkait aksesibilitas maupun kualitas perguruan tinggi di berbagai wilayah di Indonesia. Oleh
karena itu, adapun rekomendasi yang dapat dilakukan oleh pemerintah antara lain mempermudah
pembukaan program studi baru dengan memerhatikan potensi daerah, menggencarkan penilaian
akreditasi di perguruan tinggi swasta, meningkatkan ketersediaan pendidik, serta mendorong civitas
akademik dalam melakukan publikasi penelitian yang berkualitas.~~SAVITRI WULANDARI, S.E.~13|Meningkatkan Partisipasi Indonesia dalam Rantai Nilai Global Melalui IA-CEPA~Perjanjian IA-CEPA yang sudah berlaku sejak tahun 2020, nyatanya tidak serta merta dapat
memperbaiki neraca dagang defisit Indonesia dengan Australia yang sudah berlangsung sejak
tahun 2012. Ketergantungan terhadap produk impor, khususnya di sektor pertanian, dikhawatirkan
justru akan memperdalam defisit neraca dagang Indonesia. Namun posisi ini dapat berbalik apabila
Indonesia memanfaatkan impor bahan baku sebagai kekuatan untuk mendorong peningkatan
nilai tambah oleh industri dan mendorong partisipasi Indonesia pada rantai nilai global. Dalam
implementasinya, terdapat beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian pemerintah dalam
mencapai tujuan tersebut.~~Robby Alexander Sirait, S.E., M.E., C.L.D~8
Bagikan Buletin APBN Ini
Buletin APBN Terkait
Februari - 2022
Kendala Implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis...
Hubungi Kami
Gedung Sekretariat Jenderal DPR RI Lantai 7, Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat 10270