Rumah Produksi Bersama: Tantangan Penyediaan Akses Bahan Baku (Studi Kasus Industri Rota~Major Project Pengelolaan Terpadu UMKM merupakan amanat dari
Undang-Undang Cipta Kerja juga sebagai upaya dalam mengintegrasikan
kebijakan UMKM yang selama ini bersifat lintas sektoral atau kewilayahan.
Artikel ini menjelaskan mengenai rumah produksi bersama serta tantangan
yang dihadapi dalam penyediaan akses bahan baku dengan studi kasus
pada salah satu bidang usaha yang membutuhkan teknologi tinggi, yakni
industri rotan yang pemenuhan bahan bakunya berasal dari wilayah lain.
Dengan demikian diharapkan pembaca dapat mengetahui bagaimana
tantangan serta rekomendasi dalam penyediaan akses bahan baku rotan.~~Adhi Prasetyo Satriyo Wibowo, S.M, M.A.P., C.L.D~10|Kebijakan Bantuan Subsidi Upah Tahun 2021~Program BSU merupakan implementasi yang dilakukan pemerintah dalam
upaya melakukan pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat melatar
belakangi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bekerja sama dengan
BPJS Ketenagakerjaan untuk melaksanakan program Bantuan Subsidi Upah
(BSU). Dimana salah satu tujuan program ini ialah untuk meningkatkan daya
beli masyarakat khususnya bagi pekerja di wilayah PPKM level 3 dan 4. Artikel
ini akan menjelaskan pelaksanaan BSU tahun 2021, BSU ini diberikan kepada
pekerja. Dalam penyalurannya diperlukan pengawasan yang tepat dan dilakukan
evaluasi setiap minggu untuk memastikan BSU ini mampu mempengaruhi daya
beli masyarakat.~~Martha Carolina, SE.,Ak., M. Ak.~11|Catatan Atas Ketimpangan di Era Otonomi Daerah~Lahirnya otonomi daerah merupakan bagian dari tuntutan reformasi setelah
berakhirnya masa kekuasaan orde baru. Setelah dua dekade implementasi
otonomi daerah, indikator pembangunan menunjukkan perkembangan yang
menggembirakan. Namun belum menyelesaikan persoalan pemerataan baik
antarindividu maupun antarwilayah. Pada tahun 1996, gini rasio sempat
menyentuh angka 0,36. Kemudian meningkat menjadi 0,385 pada 2020. Beberapa
catatan menjadi penyebab masih tingginya tingkat ketimpangan di era otonomi
daerah. Faktor tersebut antara lain: kebijakan desentralisasi fiskal yang belum
optimal, pertumbuhan ekonomi belum inklusif, akses yang tidak merata terhadap
infrastruktur dan lahan, perbedaan upah minimum regional, serta perbedaan
aliran investasi antardaerah.~~Ade Nurul Aida, S.E., M.E.~4
Bagikan Buletin APBN Ini
Buletin APBN Terkait
September - 2021
Rumah Produksi Bersama: Tantangan Penyediaan Akses...
Hubungi Kami
Gedung Sekretariat Jenderal DPR RI Lantai 7, Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat 10270